Go International!: Prodi Ilmu Hadis UAD Gaet Kampus Nomor Satu Malaysia dalam International Student Mobility
Bantul – Program Studi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan sukses adakan International Student Mobility untuk pertama kalinya dengan kampus nomor wahid Negeri Jiran, Universiti Malaya. Bertempat di Ruang Sidang FAST pada hari pertama, dan di Aula Islamic Center pada hari kedua. Acara tersebut telah dilaksanakan pada Kamis hingga Jum’at (11–12/07) kemarin.
Rangkaian acara pada hari pertama bertajuk “International Seminar, The Future of Hadith in Indonesia and Malaysia: Opportunities, Challenges and Development Strategies” yang tentunya membahas terkait hadis termasuk perkembangan hadis dan interkoneksi hadis. Acara dibuka secara simbolis oleh Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I., sekaligus menyampaikan sambutan singkatnya. Dilanjutkan dengan paparan pemateri pertama oleh Jannatul Husna, Ph.D. yang membahas mengenai dinamika perkembangan hadis di Indonesia beserta para tokoh aktif-inspiratif Nusantara dalam mengembangkan kajian hadis di abad 20 ini. “Dalam bukunya, Syuhudi Ismail telah memprediksi akan muncul ‘komputerisasi hadis’ atau pengembangan hadis berbasis komputer dimana hal tersebut benar adanya,” jelas Jannatul Husna dalam pemaparannya.
Pemateri kedua disampaikan Dr. M. Khalid bin Bahrudin dari Universiti Malaya tentunya, yang pada kesempatan tersebut membahas mengenai kedudukan hadis di Negeri Jiran. Beliau menceritakan bagaimana asal usul hadis menjadi pembahasan khusus yang masuk dalam dalam instrumen pemerintahan di sana. Beliau mengatakan bahwa “Terdapat agensi/majelis khusus disana yang membahas mengenai hadis yang tentunya dibahas oleh pakar-pakar hadis“.
Sebagai pemungkas, Dr. Oman Fathurrahman yang juga dosen di Ilmu Hadis UAD memaparkan perihal perkembangan, penyusunan dan penggunaan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Ditengah bincangannya, beliau intens menyampaikan “KHGT itu sudah disusun untuk 100 tahun kedepan dan susunannya pun yang sesuai dengan kaidah yang mana satu sistem tanggal dapat berlaku global. Selain itu, KHGT menggunakan prinsip-prinsip dan kriteria tertentu“.
Usai menyimak penjelasan, pemaparan dan pembahasan dari para pemateri, sesi dilanjutkan pada ruang diskusi dan tanya jawab. Sesi diskusi dan tanya-jawab begitu hangat disambut sangat baik oleh para mahasiswa UAD maupun UM. Hal tersebut dapat dilihat dari pertanyaan pertanyaan yang mereka ajukan. Mahasiswa Universiti Malaya menanyakan terkait perkembangan hadis di Nusantara (Indonesia) termasuk tokoh nya kepada dosen UAD pun sebaliknya.
Selepas sesi diskusi dan tanya jawab, diadakan sesi foto bersama sekaligus menandakan acara seminar internasional telah usai. Alhamdulillah, acara International Seminar hari itu berjalan lancar tanpa hambatan.
Sesi Kunjungan
Setelah Zuhur, para peserta International Student Mobility dari University Malaya berkenan mengunjungi Museum Muhammadiyah dan Observatorium UAD didampingi LO. Para peserta tampak sangat tertarik dan begitu kagum dengan sejarah Muhammadiyah begitupula dengan estetika pajangan yang ada di setiap sudut Museum. “Boleh kah kami sentuh lukisan ni?,” tanya seorang peserta seraya menengok kagum ke arah lukisan kapur di dinding hitam. “Maaf ya, itu tidak boleh disentuh,” kata penjaga museum. Semua menyusuri dan mendengarkan dengan seksama sejarah Muhammadiyah sampai akhir dengan sesekali mengambil foto disana.
Selepas dari Museum, massa melanjutkan kunjungannya ke Observatorium yang sekali lagi membuat decak kagum para Mahasiswa UM dengan pemandangan rooftop dan dapat melihat matahari menggunakan kacamata serta teleskop. Usai foto bersama di sana, mereka pun berpamitan untuk kembali ke hotel. Hari pertama pun selesai dengan sangat berkesan bagi mereka maupun UAD sendiri.
Kontributor: Mevia Aldira & Putriana Khairunnisa
Penyunting: Ahmad Amiruddin Priyatmaja, S.Ag.
Yuk Daftar Ilmu Hadis UAD: