Lagi, Prodi Ilmu Hadis UAD Sukses Gelar International Student Mobility yang Kedua Kalinya!
Bantul, (29/01/2025) – Program Studi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar acara International Student Mobility untuk kedua kalinya yang kali ini dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Acara yang berlangsung selama dua hari; 27 hingga 29 Januari 2025 ini diselenggarakan di Aula Islamic Center UAD pada hari pertama dan di Ruang Sidang Fast UAD pada hari kedua.
Mengangkat tema “Intellectual Discourse on The Islamic Reform Movement in The Archipelago”, acara ini diawali dengan sambutan Dekan Fakultas Agama Islam UAD, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I., sekaligus membuka acara secara simbolis. Dalam sambutannya, Dr. Arif menyatakan, “Kegiatan ini menjadi perhatian bersama, khususnya Prodi Ilmu Hadis. Semoga acara ini bisa menjadi washilah bagi para pelajar untuk menyampaikan gagasannya.”
Selanjutnya, Dr. Jannatul Husna, Ph.D (Kaprodi Ilmu Hadis UAD) mengenalkan sejarah dakwah Muhammadiyah dan peran pentingnya sebagai organisasi Islam. Ia juga menekankan pentingnya kecerdasan dan jejaring mengingat, “Kecerdasan itu salah satu faktor keberhasilan kita, namun yang paling penting adalah bagaimana kita membangun jejaring dengan yang lain. Manfaatkan kesempatan emas hari ini untuk memperluas jejaring.”

Dr. Jannatul Husna, Ph.D. saat menyampaikan sambutan pada acara International Student Mobility Prodi Ilmu Hadis UAD di Aula Islamic Center UAD
Pada hari pertama, acara diisi oleh tiga pemateri hebat. Pemateri pertama, Ustadz Niki Alma F, M.Us., dosen Ilmu Hadis UAD, membahas Jejak Pembaharuan KH Ahmad Dahlan. Diikuti dengan pemateri kedua, Bushraa binti Ahmad, pelajar dari Malaysia, yang mengupas topik Kepribadian dan Kembara Ilmu Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Materi ketiga disampaikan oleh Hanna Alghumaida, yang membahas Peran TM. Hasbi. Ash-Shiddiqie, salah satu tokoh hadis Nusantara.

Sivitas akademika Prodi Ilmu Hadis UAD bersama Dr. Farid Mat Zain (pensyarah dari Universitas Kebangsaan Malaysia) di sesi foto bersama.
Hari kedua diisi oleh Dr. Farid Mat Zain, pensyarah dari Universitas Kebangsaan Malaysia, yang menyampaikan materi bertajuk Jaringan Gerakan Kebangkitan Islam Malaysia-Indonesia: Antara Sejarah dan Kesinambungan. Di akhir sesi, Dr. Farid memberikan pesan yang mendalam, “Kembali kepada hadis, setiap 100 tahun akan lahir seorang Mujaddid. Namun, pembaharuan itu tidak hanya terbatas pada masa tertentu; pembaharuan akan terus berlanjut.”
Acara selama dua hari ini ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan kesuksesan acara, yang berjalan dengan lancar. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan internasional antara UAD dan UKM serta memberikan wawasan lebih dalam tentang gerakan pembaharuan Islam di kawasan nusantara.
Kontributor: Mevia Aldira
Penyunting: Ahmad Amiruddin Priyatmaja, S.Ag.
Yuk Daftar Ilmu Hadis UAD:
Baca selengkapnya: